Kuala Lumpur, (ANTARA KL) - Seni bela diri dan pengobatan dengan
menggunakan ilmu kerohanian, Perguruan Tiga Serangkai ranting Malaysia
telah diresmikan oleh ketua pembina Drs. Ec.Sugianto pada 30 September
di Masjid Ridwani Jln 9A/8 Sungai Way, Petaling Jaya, Selangor.
Bersamaan
dengan peresmian tersebut, terbentuk juga struktur kepengurusan
ranting, diantaranya: ketua ranting dijabat oleh Mosthofa H.Aliwefa asal
Sampang, Madura; Sekretaris. Abd.Rozaq asal Sampang, Madura; Bendahara.
H. Ahmad asal Sampang; Perlengkapan Sulaiman Asaq asal Bangkalan,
Madura; Dokumentasi, Samudi asal Bangkalan.
Tim Pengobatan
diketuai oleh Musthofa dengan anggota. Abd. Rozaq, Maskuri, M.Toha,
M.Wanon, Zainodin, Sulaiman, Muhammad Syadi, M.Syubai.
Perguruan
Tiga Serangkai mempunyai empat unsur yang wajib dilaksanakan oleh setiap
anggotanya yaitu spiritual (ilmu beladiri), adaptasi yang luhur
(Ahlakul karimah), pembinaan mental, sarana ilmu fisik dan non fisik.
Ada empat larangan yang wajib dihindari oleh setiap anggotanya yaitu:
1- Melawan orang Tua,
2- berzina,
3- minuman yang memabukkan,
4- Makan daging babi.
Sejarah Perguruan Tiga Serangkai
Perguruan
seni bela diri silat Tiga Serangkai yang sering disingkat sebagai
perguruan TS merupakan suatu perguruan silat dan tenaga dalam yang
berasal dari Pulau Madura dan berpusat di desa terpencil bernama Desa
Jukong, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Perguruan
TS adalah seni beladiri yang terbentuk, digali dan bersumber dari
nilai-nilai luhur agama dan budaya bangsa Indonesia. Perguruan ini telah
mengembangkan keilmuannya sesuai dengan potensi tenaga dalam yang ada
pada setiap tubuh manusia serta melalui supranatural atau permohonan dan
do'a kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan hidup, baik untuk pertahanan dan ketahanan tubuh
(beladiri), terapi atau pengobatan suatu penyakit maupun untuk
keperluan-keperluan hidup lain sehari-hari.
Guru Besar (pembina)
dan sekaligus pendiri perguruan seni bela diri "Tiga Serangkai" adalah
Drs. Ec. Sugianto, seorang yang sangat ramah, sabar, rendah hati dan
alim sehingga perguruan ini sangat diminati, disegani dan dihormati
masyarakat. Tidak heran apabila perguruan ini berkembang sangat pesat ke
segala penjuru Tanah Air.
Pada tanggal 1 April 1991 terbentuklah
suatu organisasi seni beladiri yang membuka tiga cabang sekaligus dalam
waktu yang bersamaan, yaitu cabang Jukong, cabang Kalisat, cabang
Jekber.
Guna mengenang dan mengingat hari yang bersejarah itu,
organisasi ilmu beladiri do'a ini diberi nama perguruan seni beladiri
Silat "Tiga Serangkai" dan pusat perguruan ditetapkan di Desa Jukong
karena pembinanya berdomisili di desa tersebut. Sejak itulah tonggak
sejarah perguruan seni beladiri silat "Tiga Serangkai" berkembang terus
hingga sekarang.
Pada tanggal 23 Mei 1991 perguruan TS terdaftar
sebagai organisasi kesenian dan kebudayaan pada kantor Depdikbud
Kabupaten Bangkalan dengan Nomer induk: 27 /A/2G/104.13/C/1991.
Serta
berdasarkan surat keputusan ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI) Kabupaten Bangkalan No: 02/IPSI/PC.BKL /93 /SK tanggal 22
Nopember 1993 secara resmi perguruan seni Beladiri Silat "Tiga
Serangkai" ini dinyatakan sah sebagai anggota IPSI Cabang Kabupaten
Bangkalan.
Semoga perguruan Seni Beladiri Silat "Tiga Serangkai" senantiasa berkarya.